KASPERSKY MENDETEKSI ADANYA 11 JUTA ANCAMAN SIBER MENARGETKAN INDONESIA
Perusahaan keamaan siber Kaspersky mendeteksi ada 11.083.474 ancaman siber pada kuartal dua 2022 di komputer peserta Kaspersky Security Network (KSN) di Indonesia. Untuk itulah menurut perusahaan tersebut, kasus kebocoran data yang dilakukan oleh akun anonim Bjorka di salah satu forum online breached bukan merupakan satu-satunya ancaman siber yang menyerang Indonesia.
General Manager Kaspersky Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong, menjelaskan bahwa secara keseluruhan, 25,2 persen pengguna diserang oleh ancaman online berbasis situs web pada periode ini. Dengan tingginya jumlah penetrasi internet di Indonesia, pihak Kaspersky melihat bahwa negara ini menjadi target yang sangat menguntungkan bagi pelaku kejahatan siber. Namun, angka tersebut menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan total ancaman siber yang terdeteksi sebanyak 18.488.946 ancaman. Angka tersebut juga terlihat turun 6,09 persen dibandingkan dengan 11.802.558 deteksi pada kuartal satu 2022.
Menurut Yeo Siang Tiong, Indonesia merupakan negara yang berpotensi besar mengalami pertumbuhan dalam segi pembangunan infrastruktur dan ekonomi sehingga bisa bergerak merangkul kekuatan teknologi dan internet dengan aman selama sistem dilindungi oleh orang-orang sadar dan terlatih.
Dalam salah satu penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky, 96 persen pengguna pembayaran digital di Indonesia sadar akan ancaman online. Dari angka tersebut 64 persen dari mereka percaya bahwa solusi keamanan dapat mengamankan data dan uang online mereka. Namun, hanya 32 persen yang memasang solusi keamanan di perangkat mereka sebelum terjadinya serangan. Hal ini menunjukan bahwa terdapat kesenjangan besar antara kesadaran dan tindakan yang harus segera kita atasi.
Yeo Siang Tiong mengingatkan bahwa meskipun regulasi itu penting, namun hal tersebut hanya salah satu bagian dari lingkungan kemanan siber yang holistik. Untuk itulah menjaga keamanan online maya harus menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, konsumen dan pengguna online, serta perusahaan swasta dan publik dari segala bentuk ancaman siber.
Terkait ramainya insiden kebocoran data di Indonesia, Kaspersky belum mengetahui persis secara komprehensif. Namun, secara umum setelah terjadinya peretasan, hal pertama yang harus dilakukan adalah segera mengganti kata sandi, menilai jangkauan serangan, dan menerapkan strategi deteksi dan respons. Selain itu, ditemukan adanya akses yang tidak sah agar segera hubungi para ahli, penyedia keamanan yang dimiliki memilikinya, dan hubungi lembaga penegak hukum untuk mendapatkan bantuan.
Selain itu sangat penting bagi para pemangku kepentingan mengambil pendekatan jangka panjang dalam merancang ekosistem keamanan siber. Termasuk di dalamnya mencakup membangun sumber daya manusia yang kuat untuk memenuhi kebutuhan Computer Emergency Response Team (CERT), tim analisis forensik dan departemen TI, dan merancang infrastruktur informasi penting yang aman secara default. Penting untuk selalu memastikan transparansi, meningkatkan kepercayaan, dan memperbarui sistem yang dibangun dengan cara kolaborasi terbuka antara organisasi publik dan swasta.
Sumber:
https://bisnis.tempo.co/read/1636666/selain-bjorka-ada-11-juta-ancaman-siber-terdeteksi-di-indonesia
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!